Puisi Patah Hati – Kala senja perlahan menyelimuti langit dengan lembayungnya yang merona, ada satu isyarat halus yang mengingatkanku pada jejak kepergianmu.
Sebuah kehilangan yang muncul begitu saja—tak pernah kuinginkan atau kuantisipasi untuk hadir—namun nyatanya meninggalkan jejak di relung yang tak tergantikan.
Baca Puisi Lainnya Disini: Karya Puisi
Di sana, rindu menggeliat dalam diam, bersembunyi di balik lapisan keraguan—menyisakan kehampaan yang tak terucap.
Penuh dengan tanya yang menggantung tanpa jawaban;
Tanya tentang dirimu yang memilih mundur,
Meninggalkan tanpa sepatah kata,
Tanpa perpisahan yang nyata.
Contoh Puisi Patah Hati
Lambaian Lembayung
Oleh: DN_aksaradiksi
“Lambaian lembayung lalu mengisyaratkanku atas kehilanganmu
Melepas yang tak sebenarnya inginku lepas,
Mengikhlaskan yang sebenarnya aku tak benar-benar ikhlas.
Aku sempat mengaksarakan ragamu dalam bahagia,
Aku sempat menjadikanmu halusinasi perihal keindahan dunia,
Mengikat jiwamu pada sanubariku.
Lambaian lembayung lalu memberiku sebuah kabar—
Kabar yang sempat kuanggap sebagai kabar burung—
Adalah kabar di mana engkau tiba-tiba mundur.
Sampai titik ini aku masih mencari letak salahku,
Aku menelisik berlembar-lembar buku,
Namun tak pernah kutemukan sesuatu yang mencurangiku.
Aku dalam ruang pengap, mencari puing-puing salahku.
Di mana kesalahan itu?
Atau aku salah dalam mengaksarakan setiap gerakmu—
Sampai saat ini aku masih dalam tafakur.
Mencari titik-titik yang kau tinggalkan sebagai tanda tanya di kepalaku,
Perihal kemunduranmu kala itu.”*
Kini, dalam kesendirian yang baru, aku perlahan belajar menerima bahwa tak semua pertanyaan memerlukan jawaban.
Bahwa kadang kala, yang tersisa hanyalah waktu untuk melupakan.
Baca juga: Puisi Cinta Romantis & Puisi Kehidupan
Jika lembayung mengajarkanku satu hal, itu adalah menerima segala perpisahan dengan ketulusan—membiarkannya membaur, hingga aku tak lagi mencari,
Dan mungkin, pada akhirnya, tak lagi merasa terluka.
Karya kamu mau di Analisis dan post juga? Klik disini Untuk hubungi Admin ya!
Follow Us:
– Youtube
– Channel Telegram
– Fan Page Facebook
dan akhirnya kita sudah menjadi orang asing waktu demi waktu. aku ga akan pernah menghalangimu untuk berbahagia, pilihlah bahagia yang menurutmu terbaik untukmu, jikapun itu bukan aku tak mengapa, sejalannya waktu, aku coba menerima takdir yang bukan milik aku -L 11-11-2024
🥹🥹