Category

Puisi

Update Terbaru Tentang Puisi di ddandrn.com Hari Ini! Jangan Sampai Kelewat Nikmati Baca’annya Sekarang!

Puisi Bebas “Tak Ada Jalan Pulang” | Oleh ddandrn

Src: wallpaperflare.com Pernahkah kau merasa berjalan tanpa tujuan, di tengah malam yang tak lagi menawarkan harapan? Saat dunia seakan menelanmu, dan langkahmu hanya meninggalkan jejak luka yang tak terlihat. Di sudut malam yang tak bertuan,hujan menjelma ratapan panjang.Kukumpulkan serpihan anganyang karam di dasar kenangan. Langkahku berat, semakin tak berarti,menyusuri lorong tanpa ujung pasti.Dindingnya bisu, merintih sepi,memantulkan jerit jiwa yang mati….

Puisi Bebas “Kekasih Bayangan” | Oleh Alkana Alvno

Pernahkah kamu mencintai seseorang yang tak bisa kamu miliki sepenuhnya? Malam menjadi saksi, sementara bayang-bayang keraguan terus menghantui hati yang ingin bicara, tapi selalu tertahan. Malam terasa sepiCahaya rembulan menyapa anginHujan bergemuruhDi atas rintikan tanah Bayang bayang menghantuiDi balik jendelaHati tidak bisa berbohongAku mencintaimu Mentari pagi menyinari hatiKau dan dia menyatuBukankah kamu yang memulaiAku kalah dengan semua nya Aku kalah…

Puisi Liris “Melodi Cinta yang Tak Terucap” | Oleh Alkana Alvno

Pernahkah hatimu terjebak dalam labirin rindu yang tak bersuara? Di mana cinta hanya berani berbisik, dan harapan menyelinap di sela-sela kehampaan? Inilah kisah tentang cinta yang tak terucap, sebuah perjalanan sunyi menuju pengikhlasan. Ku dihantui rasa kebingungan,Sampai semesta berisyarat,Mungkin kalbumu dan kalbuku,Bersama dan bersatu. Setiap menatapmu binar mataku,Senyumanmu entah darimana,Jenggala hatimu sangat kalis,Sesampai sangat susah ku buka. Ku selalu cari…

Puisi Kontemporer “Semesta Kopi” | Oleh Langit

Src: wallpaperflare.com Ada kabar yang terdengar lembut, berbisik melalui waktu yang tak terucapkan, tentang sebuah kerinduan yang terpendam dalam mulutmu. Seperti secangkir kopi yang begitu akrab dengan lidahku, namun kini tak lagi membawa kehangatan yang sama.  Mulutmu—yang dulu tak sabar menyambut setiap teguk—kini diam, enggan merasakan kenangan yang ada di dalamnya. Terdengar kabarBahwa mulutmu rindu Melihat kopi memeluk hangat lidahku…

Puisi Reflektif “Langit dan Harapan” | OIeh ddandrn

Src: wallpaperflare.com Pernahkah kamu merasa kecil di bawah langit yang begitu luas? Birunya menggoda, menyimpan rahasia mimpi-mimpi yang seolah jauh, tapi selalu ada di depan mata. Langit bukan sekadar pemandangan, tapi cerminan perjalanan kita—kadang tenang, kadang dihantam badai. Langit itu luas, birunya menggoda,Menyimpan mimpi yang tak pernah kupahami.Awan-awan berarak, seperti perjalanan kita,Kadang tenang, kadang diterpa badai tanpa henti. Saat senja tiba,…

Tunaikan Saja | Oleh ddandrn

Img Src: wallpaperflare.com Ada perjalanan yang tak lagi kumaknai sebagai milik bersama.Ada langkah yang pernah kita bagi, tapi kini terasa berat untuk kujejak. Bukan karena aku tak peduli, bukan pula karena aku tak ingin percaya lagi.  Baca juga: Lelaki Namun, di antara luka yang belum sempat sembuh, aku menyadari: beberapa hal lebih baik dilepaskan daripada terus dipertahankan. Tunaikan saja. Jalan…

Lelaki | Puisi Bebas Oleh Sepuh Abadi

Img Src: wallpaperflare.com Di tengah riuhnya dunia yang tak pernah berhenti, ada suara yang terbungkam, terperangkap di dalam dada. Suara yang ingin keluar, namun hanya bisa terdengar oleh hati yang tertekan, seorang lelaki yang dipaksa bertahan dalam diam. Baca juga: Idealism Fanatism Langkahnya berat, meski dunia tak pernah melihatnya. Setiap hari, ia menggendong beban yang tak kunjung selesai, bukan hanya di pundak,…

Senja yang Menanti Damai | Puisi Liris Oleh Salman

  src: wallpaperflare.com Sebelum malam perlahan menyapa, ada kesedihan yang dalam mengendap di matamu, seperti kabut yang enggan sirna, menggantung tanpa jawaban. Sorotmu yang suram seakan berbisik pelan, menyusup jauh ke relung hatiku, membawa nuansa yang tak dapat kucerna dalam keheningan.  Baca juga: Aku, pena, dan Penantian Baca juga: Tafakur Baca juga: Cari aku Aku merasakan beban yang menyelimuti, terpaku dalam…

Aku, Pena, dan Penantian | Puisi Reflektif Oleh Tinta Renjana 27

src: wallpaperflare.com Saat kata-kata menjadi jembatan yang bisa kulewati, kutitipkan rindu ini dalam goresan pena di atas kertas yang dahulu kosong, kini penuh jejak harap. Dalam setiap bait yang kutulis, tersimpan cerita tentang waktu yang tak pernah berbelas kasih dan jarak yang membentang seperti garis tak berujung.  Baca juga : Tafakur Baca juga : Amerta Nirwana Baca juga : Hakikat Pertanyaan…

Tafakur | Puisi Liris Oleh DN_aksaradiksi

src: pxhere.com Kala senja perlahan menyelimuti langit dengan lembayungnya yang merona, ada satu isyarat halus yang mengingatkanku pada jejak kepergianmu. Sebuah kehilangan yang muncul begitu saja, tak pernah kuinginkan atau kuantisipasi untuk hadir, namun nyatanya meninggalkan jejak di relung yang tak tergantikan.  Baca juga: Cari Aku Baca juga: Amerta Nirwana Baca juga: Hakikat Pertanyaan di Dalam Pernyataan Di sana, rindu menggeliat…