Category

Karya

Update Terbaru Tentang Karya di ddandrn.com Hari Ini! Jangan Sampai Kelewat Nikmati Baca’annya Sekarang!

Prosa Puitis “Melepas Payung Harapan” | Oleh Gvrrard

Src: wallpaperflare.com Pernahkah kau merasa menjadi bagian dari cerita yang tak pernah dihargai? Ketika semua harapan yang kau bangun perlahan runtuh, meninggalkanmu dengan tanya yang terus menggema: apa artinya aku di matamu? Kisah yang penuh harapan itu akhirnya resmi kandasKu sampaikan ultimatum terakhirMenuntut jawaban selama ini“Apakah kehadiran ku pernah di hargai?” faktanya perkiraan ku benarAku tidak pernah menjadi alur tenang di…

La Tour Eiffel With You | Prosa Puitis Oleh Lembayung Amerta

Src: wallpaperflare.com Pernahkah terlintas dalam bayanganmu, berjalan di bawah cahaya emas malam Paris, di mana setiap sudutnya menyimpan kenangan yang tak terucap? Di sana, dalam keheningan kota yang penuh pesona, aku membayangkan kita berdua, bergandengan tangan, menapaki jejak-jejak impian yang abadi. Paris, si ibukota Prancis,Dikenal sebagai pusat budaya dan sejarah dunia, tempat menara 1.083 kaki berdiri kokoh di dekat sungai Seine….

Senandung Hujan | Prosa Puitis Oleh Lembayung Amerta

Src: wallpaperflare.com Pernahkah hujan terasa begitu sunyi, seakan setiap rintiknya adalah panggilan tanpa jawaban? Kehilangan bukan sekadar soal kepergian; ia adalah tentang ruang kosong yang tak lagi terisi, bahkan oleh suara tawa yang dulu membuat dunia terasa utuh. Baca juga:– Puisi Liris “Lukisan Kata”– Puisi Liris “Monolog Luka” Aku tidak lagi membenci hujan, sejak rintiknya melebur bersama tawamu.Guntur-guntur yang membuat tubuh…

Tunaikan Saja | Oleh ddandrn

Img Src: wallpaperflare.com Ada perjalanan yang tak lagi kumaknai sebagai milik bersama.Ada langkah yang pernah kita bagi, tapi kini terasa berat untuk kujejak. Bukan karena aku tak peduli, bukan pula karena aku tak ingin percaya lagi.  Baca juga: Lelaki Namun, di antara luka yang belum sempat sembuh, aku menyadari: beberapa hal lebih baik dilepaskan daripada terus dipertahankan. Tunaikan saja. Jalan…

Lelaki | Puisi Bebas Oleh Sepuh Abadi

Img Src: wallpaperflare.com Di tengah riuhnya dunia yang tak pernah berhenti, ada suara yang terbungkam, terperangkap di dalam dada. Suara yang ingin keluar, namun hanya bisa terdengar oleh hati yang tertekan, seorang lelaki yang dipaksa bertahan dalam diam. Baca juga: Idealism Fanatism Langkahnya berat, meski dunia tak pernah melihatnya. Setiap hari, ia menggendong beban yang tak kunjung selesai, bukan hanya di pundak,…

Idealism Fanatism | Prosa Liris Oleh Roomimaji

Img Src: Freepik.com Cinta, seperti api, memulai segalanya dengan percikan kecil. Hangatnya mampu mendekatkan, namun dinginnya bisa membuat seseorang menjauh. Pernahkah kau bertanya, apa artinya menjadi lilin yang terus menyala, mengorbankan dirinya untuk kehangatan orang lain? Hanya dari satu percikan kecil Orang yang setadinya merasa kau hangati Bisa memberimu jarak, bahkan meninggalkanmu pergi. Dan biasanya; kau memilih padam, mengabu, beku….

Retak Dibalik Wajar | Prosa Reflektif Oleh Sepuh Abadi

Img Src: wallpaperflare.com Pernahkah dirimu terjebak dalam arus yang tak kau pilih, seolah melawan derasnya hidup yang menuntut?Kewajaran, bila dipaksakan, kehilangan ruhnya—seperti air yang dipaksa melawan arus ia bergerak tanpa arah, hening tanpa kedamaian. Di sanalah kita sering lupa, bahwa harmoni sejati hanya lahir dari kebebasan. Kewajaran yang dipaksakan akan meruntuhkan makna sejatinya,Bagaikan air yang dipaksa mengalir ke arah yang bertentangan,Ia…

Senja yang Menanti Damai | Puisi Liris Oleh Salman

  src: wallpaperflare.com Sebelum malam perlahan menyapa, ada kesedihan yang dalam mengendap di matamu, seperti kabut yang enggan sirna, menggantung tanpa jawaban. Sorotmu yang suram seakan berbisik pelan, menyusup jauh ke relung hatiku, membawa nuansa yang tak dapat kucerna dalam keheningan.  Baca juga: Aku, pena, dan Penantian Baca juga: Tafakur Baca juga: Cari aku Aku merasakan beban yang menyelimuti, terpaku dalam…

Aku, Pena, dan Penantian | Puisi Reflektif Oleh Tinta Renjana 27

src: wallpaperflare.com Saat kata-kata menjadi jembatan yang bisa kulewati, kutitipkan rindu ini dalam goresan pena di atas kertas yang dahulu kosong, kini penuh jejak harap. Dalam setiap bait yang kutulis, tersimpan cerita tentang waktu yang tak pernah berbelas kasih dan jarak yang membentang seperti garis tak berujung.  Baca juga : Tafakur Baca juga : Amerta Nirwana Baca juga : Hakikat Pertanyaan…

Tafakur | Puisi Liris Oleh DN_aksaradiksi

src: pxhere.com Kala senja perlahan menyelimuti langit dengan lembayungnya yang merona, ada satu isyarat halus yang mengingatkanku pada jejak kepergianmu. Sebuah kehilangan yang muncul begitu saja, tak pernah kuinginkan atau kuantisipasi untuk hadir, namun nyatanya meninggalkan jejak di relung yang tak tergantikan.  Baca juga: Cari Aku Baca juga: Amerta Nirwana Baca juga: Hakikat Pertanyaan di Dalam Pernyataan Di sana, rindu menggeliat…