Category

Karya

Puisi Naratif Reflektif “Sabtu” | Oleh Alkana Alvno

Src: wallpaperflare.com Ada saat di mana waktu seolah berhenti, meninggalkan kita di antara keraguan dan harapan. Tapi dalam setiap coretan waktu, ada pelajaran yang tak terucap—menunggu untuk ditemukan. Menyatakan bahwa ia tak butuh waktuakan kejadian hal ituia tau harus apa ia berbuat. Di waktu yang samadi tempat yang samadengan pakaian,serta sifatsemua masih sama. Yang berbeda ialah suasanaragu,bimbang,tak terarahtetapi ia sudah belajar…

Puisi Bebas “Tak Ada Jalan Pulang” | Oleh ddandrn

Src: wallpaperflare.com Pernahkah kau merasa berjalan tanpa tujuan, di tengah malam yang tak lagi menawarkan harapan? Saat dunia seakan menelanmu, dan langkahmu hanya meninggalkan jejak luka yang tak terlihat. Di sudut malam yang tak bertuan,hujan menjelma ratapan panjang.Kukumpulkan serpihan anganyang karam di dasar kenangan. Langkahku berat, semakin tak berarti,menyusuri lorong tanpa ujung pasti.Dindingnya bisu, merintih sepi,memantulkan jerit jiwa yang mati….

Puisi Bebas “Kekasih Bayangan” | Oleh Alkana Alvno

Pernahkah kamu mencintai seseorang yang tak bisa kamu miliki sepenuhnya? Malam menjadi saksi, sementara bayang-bayang keraguan terus menghantui hati yang ingin bicara, tapi selalu tertahan. Malam terasa sepiCahaya rembulan menyapa anginHujan bergemuruhDi atas rintikan tanah Bayang bayang menghantuiDi balik jendelaHati tidak bisa berbohongAku mencintaimu Mentari pagi menyinari hatiKau dan dia menyatuBukankah kamu yang memulaiAku kalah dengan semua nya Aku kalah…

Puisi Liris “Melodi Cinta yang Tak Terucap” | Oleh Alkana Alvno

Pernahkah hatimu terjebak dalam labirin rindu yang tak bersuara? Di mana cinta hanya berani berbisik, dan harapan menyelinap di sela-sela kehampaan? Inilah kisah tentang cinta yang tak terucap, sebuah perjalanan sunyi menuju pengikhlasan. Ku dihantui rasa kebingungan,Sampai semesta berisyarat,Mungkin kalbumu dan kalbuku,Bersama dan bersatu. Setiap menatapmu binar mataku,Senyumanmu entah darimana,Jenggala hatimu sangat kalis,Sesampai sangat susah ku buka. Ku selalu cari…

Puisi Kontemporer “Semesta Kopi” | Oleh Langit

Src: wallpaperflare.com Ada kabar yang terdengar lembut, berbisik melalui waktu yang tak terucapkan, tentang sebuah kerinduan yang terpendam dalam mulutmu. Seperti secangkir kopi yang begitu akrab dengan lidahku, namun kini tak lagi membawa kehangatan yang sama.  Mulutmu—yang dulu tak sabar menyambut setiap teguk—kini diam, enggan merasakan kenangan yang ada di dalamnya. Terdengar kabarBahwa mulutmu rindu Melihat kopi memeluk hangat lidahku…

Puisi Reflektif “Langit dan Harapan” | OIeh ddandrn

Src: wallpaperflare.com Pernahkah kamu merasa kecil di bawah langit yang begitu luas? Birunya menggoda, menyimpan rahasia mimpi-mimpi yang seolah jauh, tapi selalu ada di depan mata. Langit bukan sekadar pemandangan, tapi cerminan perjalanan kita—kadang tenang, kadang dihantam badai. Langit itu luas, birunya menggoda,Menyimpan mimpi yang tak pernah kupahami.Awan-awan berarak, seperti perjalanan kita,Kadang tenang, kadang diterpa badai tanpa henti. Saat senja tiba,…

Prosa Puitis “Melepas Payung Harapan” | Oleh Gvrrard

Src: wallpaperflare.com Pernahkah kau merasa menjadi bagian dari cerita yang tak pernah dihargai? Ketika semua harapan yang kau bangun perlahan runtuh, meninggalkanmu dengan tanya yang terus menggema: apa artinya aku di matamu? Kisah yang penuh harapan itu akhirnya resmi kandasKu sampaikan ultimatum terakhirMenuntut jawaban selama ini“Apakah kehadiran ku pernah di hargai?” faktanya perkiraan ku benarAku tidak pernah menjadi alur tenang di…

La Tour Eiffel With You | Prosa Puitis Oleh Lembayung Amerta

Src: wallpaperflare.com Pernahkah terlintas dalam bayanganmu, berjalan di bawah cahaya emas malam Paris, di mana setiap sudutnya menyimpan kenangan yang tak terucap? Di sana, dalam keheningan kota yang penuh pesona, aku membayangkan kita berdua, bergandengan tangan, menapaki jejak-jejak impian yang abadi. Paris, si ibukota Prancis,Dikenal sebagai pusat budaya dan sejarah dunia, tempat menara 1.083 kaki berdiri kokoh di dekat sungai Seine….

Senandung Hujan | Prosa Puitis Oleh Lembayung Amerta

Src: wallpaperflare.com Pernahkah hujan terasa begitu sunyi, seakan setiap rintiknya adalah panggilan tanpa jawaban? Kehilangan bukan sekadar soal kepergian; ia adalah tentang ruang kosong yang tak lagi terisi, bahkan oleh suara tawa yang dulu membuat dunia terasa utuh. Baca juga:– Puisi Liris “Lukisan Kata”– Puisi Liris “Monolog Luka” Aku tidak lagi membenci hujan, sejak rintiknya melebur bersama tawamu.Guntur-guntur yang membuat tubuh…

Tunaikan Saja | Oleh ddandrn

Img Src: wallpaperflare.com Ada perjalanan yang tak lagi kumaknai sebagai milik bersama.Ada langkah yang pernah kita bagi, tapi kini terasa berat untuk kujejak. Bukan karena aku tak peduli, bukan pula karena aku tak ingin percaya lagi.  Baca juga: Lelaki Namun, di antara luka yang belum sempat sembuh, aku menyadari: beberapa hal lebih baik dilepaskan daripada terus dipertahankan. Tunaikan saja. Jalan…