ddandrn
Author

Dede Andrian

Dede Andrian (ddandrn) - Blogger, Penulis, SEO Specialist. Mengkhususkan diri dalam konten sastra, music dan SEO Specialist. Berbagi wawasan karya, pengetahuan untuk menginspirasi. Temukan lebih banyak melalui tulisan dan media sosialnya.

Retak Dibalik Wajar | Prosa Reflektif Oleh Sepuh Abadi

Img Src: wallpaperflare.com Pernahkah dirimu terjebak dalam arus yang tak kau pilih, seolah melawan derasnya hidup yang menuntut?Kewajaran, bila dipaksakan, kehilangan ruhnya—seperti air yang dipaksa melawan arus ia bergerak tanpa arah, hening tanpa kedamaian. Di sanalah kita sering lupa, bahwa harmoni sejati hanya lahir dari kebebasan. Kewajaran yang dipaksakan akan meruntuhkan makna sejatinya,Bagaikan air yang dipaksa mengalir ke arah yang bertentangan,Ia…

Jejak Keteguhan Hati | Kutipan Buku Tere Liye : Tentang Kamu

Img Src: wallpaperflare.com Pernahkah kita merasa dunia begitu kejam, penuh amarah, dan dendam yang tak berkesudahan? Rasanya seperti berdiri di tengah badai, tanpa perlindungan apa pun. Namun, di balik itu semua, ada satu kekuatan yang sering kita abaikan: kesabaran. Kesabaran bukan tanda kelemahan, melainkan bukti kekuatan yang tak terlihat, yang mampu menenangkan badai terbesar dalam hidup kita. Ketika kebencian, dendam kesumat…

Hari Terburuk, Harapan Terindah | Kutipan dari Novel Tere Liye (Pulang)

Src: shofwhere.com Ada saatnya hidup menghantammu tanpa peringatan. Seperti ombak besar yang menyeretmu ke dalam, meninggalkanmu terkapar dengan pertanyaan: Kenapa aku? Kamu ingin melawan, tapi semakin kuat kamu berontak, semakin sesak dadamu terasa. Lelah. Hatimu penuh—dengan kebencian, penyesalan, dan kenangan yang terus menghantui. Peluklah semuanya, peluk erat-erat.Dekap seluruh kebencian itu. Hanya itu, cara agar hatimu damai. Semua pertanyaan, semua keraguan, semua kecemasan,semua…

Senja yang Menanti Damai | Puisi Liris Oleh Salman

  src: wallpaperflare.com Sebelum malam perlahan menyapa, ada kesedihan yang dalam mengendap di matamu, seperti kabut yang enggan sirna, menggantung tanpa jawaban. Sorotmu yang suram seakan berbisik pelan, menyusup jauh ke relung hatiku, membawa nuansa yang tak dapat kucerna dalam keheningan.  Baca juga: Aku, pena, dan Penantian Baca juga: Tafakur Baca juga: Cari aku Aku merasakan beban yang menyelimuti, terpaku dalam…

Aku, Pena, dan Penantian | Puisi Reflektif Oleh Tinta Renjana 27

src: wallpaperflare.com Saat kata-kata menjadi jembatan yang bisa kulewati, kutitipkan rindu ini dalam goresan pena di atas kertas yang dahulu kosong, kini penuh jejak harap. Dalam setiap bait yang kutulis, tersimpan cerita tentang waktu yang tak pernah berbelas kasih dan jarak yang membentang seperti garis tak berujung.  Baca juga : Tafakur Baca juga : Amerta Nirwana Baca juga : Hakikat Pertanyaan…

1 11 12 13